A Lonely Place to Die (2011) merupakan sebuah karya film yang amat berani. Bukan hanya dari sisi penuturan ceritanya, tapi juga dari sisi proses pembuatannya yang amat fantastik. Tak heran jika film ini kemudian dijadikan surprise movie dalam ajang iNAFFF 2011.
Sekelompok pecinta alam tengah melakukan aktifitas hiking dan pendakian didataran tinggi Skotlandia yang dikenal memiliki panorama pegunungan yang amat mempesona, namun curam dan berbahaya. Mereka yang ikut dalam tim pendakian ialah Rob (Alec Newman) yang memimpin misi pendakian tersebut, Alison (Melissa George), Ed (Edward Speleers) dan dua rekannya yang lain.
Setelah semalam berisitirahat untuk aklimatisasi dan orientasi medan, ke lima pendaki itu memulai agenda pendakiannya pada keesokkan harinya. Mereka rencananya akan mendaki gunung paling berbahaya untuk dipanjat di jajaran pegunungan yang ada di Skotlandia. Tak berapa lama kala mereka memulai misi pendakian tersebut, tiba-tiba pendakian mereka terhenti saat mereka mendengar ada teriakan misterius tak jauh lokasinya dari lokasi mereka berada.
Serta merta mereka semua menuju pada sumber teriakan tersebut. Betapa kagetnya mereka saat sampai di sumber teriakan
The DescenteditorJon Harrismakes the leap to the director's chair in this sequel toNeil Marshall's claustrophobic 2005 creature flick. Sarah Carter (Shauna MacDonald) has managed to escape from the Appalachian cave system where all of her friends were killed by "crawlers" -- primordial humanoids who have adapted to living in the subterranean darkness. In hopes that some of the spelunkers may have survived, Sheriff Redmond Vaines rounds up his deputies for a rescue mission, and decides to take Sarah along as a guide. At first Sarah has no memory of the horrors that wait below, but the further the team pushes into the cave, the more vivid her flashbacks become until the reality of the situation sinks in. Now, the rescue crew is being hunted from the shadows by a whole new clan of crawlers that are even more vicious and terrifying than their predecessors. Sarah was lucky to make it out of the caves alive the first time -- will that luck carry over into her second descent, or is she doomed to die while dreaming of escaping into the sunlight? ~ Jason Buchanan, Rovi
Christopher McCandless adalah mahasiswa yang baru lulus dari kuliahnya di Universitas Emory,orang tuanya sangat bangga terhadapnya,orangtua chris ingin membelikan mobil baru untuk dirinya ketika chris dan keluarga makan d restoran,chris pun menolak dan berkata kepada orangtuanya bahwa ia tidak ingin di belikan apa-apa, chris memutuskan untuk meninggalkan kehidupan yang dia miliki sebelumnya. Dia menganggap semua yang ada di sekitar dirinya itu palsu. Dia hanya percaya pada adiknya saja. Dan memutuskan untuk mencoba bertahan hidup di Alaska. Christ meninggalkan semua yang dia miliki, mulai dari tabungan, kartu kredit, kartu ATM, kartu identitas, dan lain lainnya semua dia bakar dan mengunting semua kartu. lalu Chris memulai perjalanannya dengan menggunakan mobil lama kesayangannya sampai dia tiba di suatu tempat yang sepi di daerah Arizona,dan malampun tiba ketika chris tertidur di dalam mobilnya terdengar gemuruh mendekatinya hal ini di sebabkan terpaan air bah yang sangat hebat yang menerpanya di dalam mobil, pagi harinya chris memilih untuk berjalan kaki dan meninggalkan Barang terakhir yaitu mobilnya serta membakar beberapa lembar uang terakhir yang dia miliki di dompetnya dan membuang No mobil miliknya agar tidak teridentifikasi. Chris melanjutkan perjalanannya dengan menumpang dari satu mobil ke mobil yang lain, sementara orangtua chris baru menyadari chris pergi dari apartemennya, setelah 2 bulan terhitung dari bulan mei.
Pacific crest train-northern california disinilah awal chris menyatu dengan alam bebas dan memulai kembali perjalanannya untuk ke alaska kemudian chris mengganti namanya menjadi Alexander Superstamps saat ini juga, Chris menyetop truk milik rainey dan jan untuk menumpang perjalanannya, chris menceritakan kepada arti hidupnya kepada mereka tentang chris dan keluarga,setelah itu christ pergi dengan diam2 dan meninggalkan pesan lewat tulisan’y di pasir pantai,dan christ melanjutkan perjalanannya kembali dengan menumpang kendaraan yang lewat sampai dia menemui tempat baru,teman baru pengalaman baru dan christ bekerja di tempat ini, di sebuah peternakan yang dimiliki oleh Wayne Westerberg Namun tidak lama dia bekerja dia terpaksa meninggalkan tempat ini setelah Westerberg ditangkap oleh polisi karena buronan. Christ kembali pergi ke arah Sungai Colorado dan ketika dia ingin meminta izin kepada petugas keamanan sungai dan christ tidak diberi izin tp christ tetap nekat pergi dengan perahu dayungnya chris diikuti oleh polisi sungai, mendayung ke hilir pada akhirnya christ menuju ke Meksiko.
Sea of Cortes- christ sempat diamankan petugas kota dia menceritakan selama perjalanannya dan kembali melanjutkan perjalanannya Tidak dapat dengan mudah menumpang kendaraan di tempat ini, chris pun pergi melalui kereta barang ke Los Angeles. Tidak lama setelah tiba,crist kembali di amankan oleh petugas agar christ membuat ID dirinya untuk dim pekerjakan dikota ini tetapi dia membatalkan niatnya untuk bekerja di sini,crist pun kembali pergi dengan menumpang kereta barang untuk melanjutkan perjalanannya di tengah perjalanan keberadaan crist di ketahui oleh petugas keamanan sekitar karna dia ilegal chris di pukuli hingga babak belur,dan kembali berjalan melanjutkan perjalanannya ke alaska tak ada uang christ untuk kesana,chris sempat bekerja di restaurant untuk mendapatkan uang agar bisa ke alaska. christ lalu tiba di sebuah tempat hiburan di salah satu tempat, dan bertemu kembali dengan Jan dan Rainey lagi.,dan chris bertemu dengan Tracy penyanyi panggung yang cantik disini chris membantu Rainey dan Jan menjual buku-bukunya sementara tracy mulai tertarik pada chris. Dan tak lama kemudian chris memutuskan untuk melanjutkan tujuannya untuk ke Alaska setelah merayakan natal di tempat ini, banyak pengalaman yang dia dapat di sini kebersamaan dan cinta di tempat ini,chris melanjutkan perjalanannya dengan di antar sampai tengah jalan oleh Jan, chris membeli sedikit makanan & minuman di supermarket untuk bekal di perjalanan menuju alaska.Chris kemudian bertemu dengan seorang kakek pensiunan tentara yaitu Ron Franz di Salton City, California dia sudah lama menyendiri di rumahnya tanpa keluarga semnjak keluarganya di bunuh oleh perampok. Setelah menghabiskan beberapa bulan dengan Franz, chris memutuskan untuk berangkat ke Alaska dan Franz memberinya perlengkapan untuk digunakan chris sebagai keperluannya. Franz menawarkan untuk mengadopsi chris sebagai cucu, tapi chris mengatakan kepadanya bahwa dia harus membicarakan hal ini setelah kembali dari Alaska, Franz menjadi sangat sedih dengan kepergiannya. Mereka saling berbagi pengalaman di sini sehingga sangat dekat dan akrabnya mereka dan chris melanjutkan perjalanannya untuk ke alaska. Di lain tempat yaitu rumahnya Chris, keluarganya Chris sangat menghawatirkan keberadaan chris, ayah dan ibu chris mendeapat pelajaran penting semenjak chris pergi dari rumah, mereka sangat menyesal apa yang sudah mereka lakukan kepada anaknya.
Akhirnya Chris sampai di Alaska dimana tempat yang ia tuju selama ini dengan perjalanan yang sangat lama untuk sampai di sini dan memulai hidup baru di Alaska, baginya alaska adalah tempat yang tepat untuk menemukan jatidirinya. untuk mengetahui bagaimana manusia bisa bertahan hidup dan bahagia di alam bebas, tanpa perlu memikirkan materi. seperti yang diceritakan oleh adiknya, Carine McCandless. Dalam penolakan materialis, kehidupan konvensional, dari orang tuanya Walt McCandless. Di Alaska Chris hidup berbaur dengan alam dia sangat menikmati kehidupan disini,sampai di tengah perjalanan dia menemukan bus bangkai yang sudah lama di tinggal pemiliknya dan di jadikan rumah untuknya “Magic Bus”, Chris mulai membereskan isi bus tersebut dengan memakai barang-barang di dalam untuk keperluannya, Chris mencari makanan dengan memburu binatang yang ada di sekitar untuk di jadikan makanan dengan senapan anginnya dia memburu burung,bahkan sampai kerbau sekalipun, semakin hari makanan semakin susah dia dapat hewan yang akan dia buru tidak ada,disini Chris mendapat pelajaran penting di sini bahwa susahnya mendapatkan makanan di tempat ini, usaha untuk mendapatkan makanan sangat sulit segala usaha telah dia coba dan tanpa putus asa. Dan Chris akhirnya lebih sering menghabiskan waktunya dengan membaca buku di sini. Sementara itu untuk mendapatkan makanan, Namun hidup menjadi lebih keras persediaan mulai habis dan meskipun ia membunuh rusa daging tersebut tidak bisa ia simpan untuk stok makanan karena dagingnya di penuhi oleh lalat dan belatung. Dia menyadari bahwa alam juga kasar dan tidak peduli. Chris memaksakan harus pergi agak jauh dari tempat tinggalnya dan menyebrangi sebuah sungai, setelah lama pergi memburu tak ada yang dia dapat hewan untuk diburu, akhirnya Chris memilih untuk kembali ke bus tempat tinggalnya di tengah perjalanannya Chris terjebak sungai yang sudah banjir dan sulit untuk di lewati, Chris mencoba dan dia terseret arus lumayan jauh dan pada akhirnya dia bisa menyebrangi sungai tersebut, dan kembali ke bus untuk beristirahat sambil mencari-cari isi dalam bus untuk bisa di jadikan bahan makanan dan semua itu tidak ia dapat. Chris mulai kelaparan dia kehabisan akal bagaimana lagi ia harus dapat makanan, Chris mencari-cari bahan makanan yang bisa di temukan di hutan ini dengan membaca buku miliknya dan Chris mencari jenis tanaman untuk bisa di konsumsi ke dalam hutan setelah mendapatkan jenis-jenis tanaman yang dia dapat dari buku, dan pada akhirnya Chris menemukan salah satu jenis makanan yang menurutnya bisa untuk di konsumsi dan membawanya ke bus untuk dia makan, esok harinya Chris jatuh sakit dia demam tinggi,tidak ada obat untuk ia minum, dan Chris kembali membaca buku tersebut untuk mengetahui jenis tanaman apa yang dia makan, dengan sangat menyesal Chris mengkonsumsi jenis tanaman tersebut, tidak dia sangka olehnya jenis makanan yang ia makan kemarin ternyata bisa menyebabkan kematian setelah mengkonsumsi jenis tanaman tersebut,kondisi Chris semakin hari semakin parah dan semakin lapar, Chris lebih banyak berdiam dan tidur di bis ini, Chris sangat menggigil dan tidak bisa melakukan apa-apa dia hanya pasrah, dan Chris merasa sangat amat menyesal, Chris membayangkan teman dan keluarganya teringat waktu bersama-sama di rumah dengan canda dan tawa bersama keluarganya, keadaan Chris semakin parah badannya menggigil dan sangat pucat, hingga pada akhirnya Chris menghembuskan nafas terakhirnya di bus tempat tinggalnya.
analisa Dalam film ini…
Di film Into the Wild petualangan Christopher McCandless. film ini disutradarai oleh Sean Penn, yang juga penulis naskah film dan Produser film Art Linson, David blocker, dan bintang-bintang. Christopher McCandless (Emile Hirsch), Walt McCandless (William Hurt), Billie McCandless (Marcia Gay Harden), Carine McCandless (Jena Malone). Jan Burres (Catherine Keener) Rainey (Brian H. Dierker). Wayne Westerberg (Vince Vaughn). Tatro Tracy (Kristen Stewart), Ron Franz (Hal Holbrook) film yang garapan sean penn ini disajikan dengan sinematography yang indah dalam pemilihan gambar atau lokasi sangat tepat untuk film ini dimana mendapatkan suasana ketika di dalam hutan,hidup yang bebas, dan saat di sungai yang deras dengan di kelilingi tebing-tebing tinggi ini menujukan tempat yang amat sangat bebas dan ekstrim, dan berhasil menggambarkan alam alaska yang alami. dengan alur yang cepat dan narasi dari penuturan bedasarkan buku harian chris membuat film ini tidak monoton. sang sutradara berhasil dengan baik, memvisualisasikan hasil dari buku harian chris, begitu juga akting dari pemeran Christopher McCandeless yaitu Emile Hirsch, yang begitu amat mendalami cerita sehinnga akting yang ia hasilkan sangat bagus dan natural,pada saat gembira,sedih,kesepian,bahkan sakit sekalipun akting yang ia lakukan sangat baik, begitu juga dengan Director of photografy pemilihan gambar yang sangat cocok untuk adegan2 atau scene2 dimana penempatannya yang sangat baik dan cocok, sehingga gambar yang di hasilkan berhubungan atau berkaitan dengan cerita, sementara untuk setting lokasi dan kostum lumayan baik meskipun ada yang kurang menurut penilaian menurut saya, yaitu seharusnya pakaian yang di kenakan chris saat di alaska seharusnya kotor dan kumel karena di film ini tidak ada scene ketika chris membersihkan pakaiannya, makeupnya sangat baik sesuai dengan kondisi chris pada film ini,
Soe Hok Gie dibesarkan di sebuah keluarga keturunan Tionghoa yang tidak begitu kaya dan berdomisili di Jakarta. Sejak remaja, Hok Gie sudah mengembangkan minat terhadap konsep-konsep idealis yang dipaparkan oleh intelek-intelek kelas dunia. Semangat pejuangnya, setiakawannya, dan hatinya yang dipenuhi kepedulian sejati akan orang lain dan tanah airnya membaur di dalam diri Hok Gie kecil dan membentuk dirinya menjadi pribadi yang tidak toleran terhadap ketidakadilan dan mengimpikan Indonesia yang didasari oleh keadilan dan kebenaran yang murni. Semangat ini sering salah dimengerti orang lain. Bahkan sahabat-sahabat Hok Gie, Tan Tjin Han dan Herman Lantang bertanya "Untuk apa semua perlawanan ini?". Pertanyaan ini dengan kalem dijawab Soe dengan penjelasan akan kesadarannya bahwa untuk memperoleh kemerdekaan sejati dan hak-hak yang dijunjung sebagaimana mestinya, ada harga yang harus dibayar, dan memberontaklah caranya. Semboyan Soe Hok Gie yang mengesankan berbunyi, "Lebih baik diasingkan daripada menyerah pada kemunafikan."
Masa remaja dan kuliah Hok Gie dijalani di bawah rezim pelopor kemerdekaan Indonesia Bung Karno, yang ditandai dengan konflik antara militer dengan PKI. Soe dan teman-temannya bersikeras bahwa mereka tidak memihak golongan manapun. Meskipun Hok Gie menghormati Sukarno sebagai founding father negara Indonesia, Hok Gie begitu membenci pemerintahan Sukarno yang diktator dan menyebabkan hak rakyat yang miskin terinjak-injak. Hok Gie tahu banyak tentang ketidakadilan sosial, penyalahgunaan kedaulatan, dan korupsi di bawah pemerintahan Sukarno, dan dengan tegas bersuara menulis kritikan-kritikan yang tajam di media. Soe juga sangat membenci bagaimana banyak mahasiswa berkedudukan senat janji-janji manisnya hanya omong kosong belaka yang mengedoki usaha mereka memperalat situasi politik untuk memperoleh keuntungan pribadi. Penentangan ini memenangkan banyak simpati bagi Hok Gie, tetapi juga memprovokasikan banyak musuh. Banyak interest groupberusaha melobi Soe untuk mendukung kampanyenya, sementara musuh-musuh Hok Gie bersemangat menggunakan setiap kesempatan untuk mengintimidasi dirinya.
Juno (Natalie Mendoza), Sarah (Shauna Macdonald) and Beth (Alex Reid) are whitewater rafting in Scotland. Sarah's husband Paul (Oliver Milburn) and their daughter Jessica (Molly Kayll) wave and cheer from the bank. On the drive back to their hotel, Paul is distracted, causing a collision. Paul and Jessica are killed, but Sarah survives.
One year later, Juno, Sarah, Beth, Sam (MyAnna Buring) and Rebecca (Saskia Mulder) are reunited at a cabin in the Appalachian Mountains of North Carolina, USA. Holly (Nora-Jane Noone), Juno's new friend, is introduced. As they reminisce over an old photo of Juno, Sarah, and Beth, Sarah says "Love each day", explaining that it was a saying of her late husband's.
The next morning the group goes caving. When the group breaks for lunch in a huge gallery, Juno tearfully apologises to Sarah for not being there for her after the accident, but Sarah is distant. As the group moves through the next passage it collapses behind them, with Sarah barely making it through. After a heated discussion, Juno admits that she has led them into an unknown cave system, instead of the fully explored cave system they planned for. The only people who were told about their expedition think they are at the other cave system, making rescue impossible. They are trapped with no way out. Privately, Juno tells Sarah that she led them into the unknown cave hoping to restore their relationship, but Sarah rebuffs her. The group discovers a cave painting and climbing equipment from a previous visitor, suggesting a second exit exists. Juno keeps the latter secret, allowing for the group to remain hopeful.
Dalam hutan Rumania, sekelompok ilmuwan menemukan puing-puing Biara abad ke-13. Pemeriksaan lebih lanjut menghasilkan penemuan mengejutkan: Biara dibangun di gerbang gua raksasa bawah tanah.
Pakar biologi Rumania percaya gua tersebut bisa jadi merupakan rumah suatu ekosistem terselubung. Untuk membuktikannya mereka menyewa ahli gua Amerika Serikat untuk membantu melakukan penyelidikan lebih lanjut dengan memasuki gua raksasa itu.
Jack (Cole Hauser) dan saudara laki-lakinya, Tyler (Eddie Cibrian) adalah ahli gua professional yang memimpin tim penyelam terbaik di dunia. Mereka tiba di Rumania dengan perlengkapan mutakhir. Termasuk perlengkapan selam tangki terbaru yang dapat menolong penyelam selama 24 jam.
Kesatuan hebat tersebut juga beranggotakan Charlie (Piper Perabo) dan Buchanen (Morris Chestnut). Regu tangguh itu segera memulai eksplorasi. Hasil dari penelusuran mereka membenarkan prediksi ilmuan Rumania. Tetapi Bukan hanya sebuah ekosistem baru yang mereka temukan. Spesies baru mahkluk hidup biru juga mereka jumpai. Bagaimana misi mereka selanjutnya? Akan ditemukan di akhir film yang ceritanya ditulis oleh Michael Steinberg atau Tegan West, disutradarai Bunce Hunt dan dipublikasikan Sony Picture ini.
Sinopsis Directed by acclaimed documentary filmmaker Anthony Geffen and featuring the vocal talents of narrators Liam Neeson, Hugh Dancy, the late Natasha Richardson, Ralph Fiennes and Alan Rickman, The Wildest Dream is a breathtaking mountaineering adventure that seeks to provide answers to the enduring mystery of the death of George Mallory on Mount Everest. Foremost among them: Did Mallory succeed in reaching the summit before he and fellow climber Sandy Irvine died that fateful day in 1924?
In 1999, renowned American mountaineer Conrad Anker made a discovery that reverberated around the globe. High in Mount Everest’s “death zone,” he found the remarkably preserved body of George Mallory—75 years after the British explorer mysteriously vanished during his attempt to become the first man to summit the world’s tallest peak.
Nanga Parbat is a 2010 motion picture mountaineering movie about two brothers Reinhold Messner and Günther Messner who climbed Nanga Parbat. Drama about the tragic Nanga Parbat expedition by the two Messner brothers in 1970, on which Reinhold Messners younger brother Günther died.
Article History
A film retelling mountaineer Reinhold Messner's legendary ascent of Nanga Parbat, in which his younger brother was killed, has reignited a bitter mountaineering row and prompted fellow climbers to attack as "false" the version of events being portrayed on the screen.
A group of climbers who accompanied Messner, now 65, and his brother Günther on the 1970 expedition have criticised the makers of Nanga Parbat for telling only one side of the story – and have threatened legal action.
The film, by the director Josef Vilsmaier, is being advertised under the slogan "two brothers, one mountain, their fate" and promises to reconstruct the events when Günther disappeared after apparently following Reinhold down Nanga Parbat in Pakistan, the ninth highest mountain in the world and one of the most treacherous to climb. From the start the film, much of which was shot on location, makes clear that it is telling the story "from the point of view of Reinhold Messner".
While Messner has always said that Günther, then 23, was buried by an avalanche, others on the trip claim that the older brother abandoned his altitude-sick sibling so that he could tackle alone the uncharted western side, the Diamir face.
The discovery of Günther's remains on the Diamir face in 2005 gave support to his brother's version of events, but did little to quell tensions between expedition members.